Dok, seminggu yang lalu saya mengalami kecelakaan motor gigi depan saya satu patah dari atas yang satunya patah sebagian, yang patah sebagian sudah ditambal sementara yang satu sedang perawatan syarafnya. nah, untuk gigi yang patah dari atas ini solusi terbaiknya diapakan? saya benar2 bingung. karena setelah perawatan syaraf gigi saya jadi mundur. mohon solusinya dok.
Jawaban:
Trauma seringkali menyebabkan kerusakan pada gigi. Kerusakan dapat berupa retaknya gigi, patahnya gigi, perubahan posisi gigi hingga lepasnya gigi dari tulang. Kerusakan yang sering terjadi yakni pada gigi depan rahang atas.
Dari masalah yang telah anda utarakan, tampak permasalahan anda adalah;
- satu gigi patah bagian mahkota gigi nya (tersisa bagian akar gigi didalam tulang)
- satu patah sebagian pada mahkota gigi nya disertai perubahan posisi
Idealnya kerusakan gigi pasca trauma harus segera dilarikan ke dokter gigi terdekat untuk dilakukan tindakan kedaruratan. Untuk masalah seperti tersebut diatas, perlu dilakukan pembenahan posisi gigi yang berubah dan memasang kembali gigi yang patah pada tempatnya sementara disertai manajemen rasa sakit yang dapat timbul dari kerusakan gigi yang ada. Sehingga diharapkan tidak terjadi perubahan posisi gigi yang permanen (apabila tidak segera dilakukan perbaikan posisi gigi yang berubah).
Namun apabila keadaan sudah terlanjur demikian (patahan gigi hilang dan ada gigi yang sudah berubah posisi) maka perawatan dapat diawali dengan pemeriksaan radiologis untuk menentukan apakan ada kerusakan pada akar gigi (patah ataupun retakan).
Apabila keadaan akar gigi baik, maka perlu dilakukan perawatan saluran akar (lebih dikenal dengan perawatan syaraf) dan selanjutnya diikuti dengan restorasi gigi tersebut.
Karena ada bagian gigi yang hilang cukup besar dan ada yang berubah posisi permanen, maka restorasi yang dapat dilakukan yakni dengan pemasangan lapisan gigi baru berbahan porcelain (sewarna gigi asli) disertai dengan bantuan pen. Pen tersebut akan ditanamkan didalam gigi yang berfungsi menggantikan struktur gigi yang telah hilang maupun untuk merupah sudut gigi yang berubah akibat trauma (bila perubahan posisi tidak terlalu jauh, apabila jauh perlu dilakukan perubahan posisi gigi terlebih dahulu dengan bantuan kawat gigi).
Pada umumnya gigi yang rusak parah apabila dilakukan restorasi dengan baik dan benar akan memberikan hasil yang memuaskan, baik dari segi estetika maupun fungsi.
Sumber: detikforum
Jawaban:
Trauma seringkali menyebabkan kerusakan pada gigi. Kerusakan dapat berupa retaknya gigi, patahnya gigi, perubahan posisi gigi hingga lepasnya gigi dari tulang. Kerusakan yang sering terjadi yakni pada gigi depan rahang atas.
Dari masalah yang telah anda utarakan, tampak permasalahan anda adalah;
- satu gigi patah bagian mahkota gigi nya (tersisa bagian akar gigi didalam tulang)
- satu patah sebagian pada mahkota gigi nya disertai perubahan posisi
Idealnya kerusakan gigi pasca trauma harus segera dilarikan ke dokter gigi terdekat untuk dilakukan tindakan kedaruratan. Untuk masalah seperti tersebut diatas, perlu dilakukan pembenahan posisi gigi yang berubah dan memasang kembali gigi yang patah pada tempatnya sementara disertai manajemen rasa sakit yang dapat timbul dari kerusakan gigi yang ada. Sehingga diharapkan tidak terjadi perubahan posisi gigi yang permanen (apabila tidak segera dilakukan perbaikan posisi gigi yang berubah).
Namun apabila keadaan sudah terlanjur demikian (patahan gigi hilang dan ada gigi yang sudah berubah posisi) maka perawatan dapat diawali dengan pemeriksaan radiologis untuk menentukan apakan ada kerusakan pada akar gigi (patah ataupun retakan).
Apabila keadaan akar gigi baik, maka perlu dilakukan perawatan saluran akar (lebih dikenal dengan perawatan syaraf) dan selanjutnya diikuti dengan restorasi gigi tersebut.
Karena ada bagian gigi yang hilang cukup besar dan ada yang berubah posisi permanen, maka restorasi yang dapat dilakukan yakni dengan pemasangan lapisan gigi baru berbahan porcelain (sewarna gigi asli) disertai dengan bantuan pen. Pen tersebut akan ditanamkan didalam gigi yang berfungsi menggantikan struktur gigi yang telah hilang maupun untuk merupah sudut gigi yang berubah akibat trauma (bila perubahan posisi tidak terlalu jauh, apabila jauh perlu dilakukan perubahan posisi gigi terlebih dahulu dengan bantuan kawat gigi).
Pada umumnya gigi yang rusak parah apabila dilakukan restorasi dengan baik dan benar akan memberikan hasil yang memuaskan, baik dari segi estetika maupun fungsi.
Sumber: detikforum